Kenangan pada papah Budiono ............Selamat Jalan Papah

Papah mendirikan PT Mansen.......kira2 tahun 1949 setelah clash II berakhir dengan mengendarai sendiri Mansen 1 , sebuah truck Chevrolet berwarna merah. Mamah selalu ikut dg Mia kecil yg waktu itu baru 4 th dan disembunyikan dibawah kaki Mamah untuk menghindari peluru nyasar ....... tahun2 itu masih sering terjadi clash antara tentara Republik melawan Belanda. Aku sendiri selalu ditinggal dirumah di jalan Kebon 10 dititipkan pd tetangga sedang Sien masih di Bogor ikut papa mama angkatnya
Dengan pertaruhan nyawa itulah papah dan mamah membangun PT Mansen, .......bila papah mencari dan membongkar muatan , mamah berdagang apa saja kain/baju dll yg bisa menambah penghasilan keluarga
Persaingan hampir tidak ada, karena sedikit yg ambil risiko perjalanan dan karenanya Mansen berkembang dengan cepat ...dan dalam waktu singkat muncul Mansen-mansen lainnya ....1,2,3,4........ Setelah mampu bertahan barulah Sien kecil ditarik dari Bogor ... wah manjanya si bungsu ini .... pokoknya semua yg diminta mesti dikasi... klu tdak marah2 Marahnya si bungsu Sien ini baru berhenti kalau pakaian2 nya dikumpulkan dan diberitahu mau dikembalikan ke Bogor .
Mamah sering mendapat serangan serangan asthma .... Papah selalu menunggu dan merawat dg penuh kesabaran ...... ya semalam suntuk sampai pagi tdk tidur sama sekali ....... baru jam 6 pagi aku dibangunkan untuk mengganti menjaga mamah Kadang kami hrs mengungsi ke Semarang dan tidur dihotel .... pokoknya mencari udara yang tdk terlalu dingin
Sakit dan penderitaan Mamah inilah yang mendorong Mia dan aku mengambil studi dibidang kedokteran .... Waktu itu mencari dokter ......sangat sulit .... menunggu berjam-jam dalam sesak napas membuat kami tidak tega dan memutuskan utk menjadi dokter agar bisa menangani mamah dengan cepat Sedang Sien sudah mulai belajar mengendalikan Mansen sejak masih kelas 1- 2 S.M.P. ..... krn biasanya papah kalau Mamah lagi sakit begini ...... sdh tidak mau mengurusi perusahaan Betul2 ini adalah pembagian pekerjaan yg baik dalam keluarga kecil kami.
Akhirnya Tahun 1975 Mamah meninggal karena serangan asthma dg komplikasi pd jantungnya ; Mia sempat merawat mamah sampai 3 th setelah jadi dokter menggantikan aku yg pindah tugas ke Jakarta
Papah kemudian mendapat kanker pada pipi dan leher dan mengharuskan pengobatan dengan radiasi dan ini yg menyebabkan kelumpuhan otot menelan dan harus menerima makanan melalui sonde melalui hidung.
Walaupun tdk bisa ke gereja lagi dalam 2 th terakhir sakitnya papah terus tekun berdoa dan hampir tidak pernah mengeluh. Mas Wono perawat kami menunggunya 24 jam penuh .... keadaan seperti waktu Papah merawat Mamah
Yg luar biasa pd papah adalah daya ingatnya yang tajam , selalu taat pada diet makanan yg ketat, selalu ingat semua nama kerabat yang datang menjenguk ......tidak pernah menjadi pikun .
Papah juga selalu menyimpan dokumen penting dari kami semua mulai dari anak sampai cucu.
Tahun yang lalu aku membutuhkan Ijasah asli S.M.A.untuk studi lebih lanjut dan aku mencarinya diantara kumpulan arsip2 ku sampai hampir setahun tidak ketemu
Seminggu sebelum Papah berpulang....waktu itu sudah coma .......seolah aku dituntun papah untuk membuka lemari koleksi dokumen yg disimpan Papah ........ aku jadi ingat Papah selalu menyimpan dokumen2 dan benar ketemu disana ........Benar2 luar biasa..... ijasah SMA th 1961 disimpannya hampir 50 th
Walaupun kini telah tiada .... papah selalu jadi kebanggaan kami anak cucu dan akan selalu ada dalam kenangan kami.
Sakali lagi selamat jalan Papah, selamat ketemu dengan Mamah dan ketemu empek Hie, empek Tambah, ko Ie dan empek Tiong.
Sampai ketemu lagi Papah ........ sun dari kami semua
Pram, Mia dan Sien

Monday, January 4, 2010

Acara Tutup Peti


No comments:

Post a Comment